Pesantren Melek Zaman

Oleh Amelia Ulfa Rosida

Lembaga pendidikan pesantren merupakan lembaga pendidikan yang memiliki sejarah panjang dan sangat unik dibandingkan dengan lembaga pendidikan lainnya. Secara historis, pesantren dianggap sebagai satu-satunya lembaga pendidikan yang benar-benar bisa menanamkan pendidikan akhlak dan ilmu secara proporsional. Pesantren dianggap sangat berjasa bagi negri ini karena pesantren telah mencetak kader yang dapat berperan aktif dalam penyebaran agama islam melalui transfer ilmu pengetahuan. Pesantren juga menjadi lembaga pendidikan dengan sistem klasik yang mampu bertahan sampai sekarang apapun arus perkembangan zamannya. 

Dengan adanya arus globalisasi, pesantren terus dituntut untuk dapat menyesuaikan zaman. Selain itu, arus globalisasi juga memunculkan era digitalisasi yang telah membuat segala aspek kehidupan manusia berubah. Perkembangan ini membuat dunia seakan-akan tidak memiliki batasan dalam mengeksplor yang kita inginkan. Kehadiran media sosial (medsos) di berbagai platform sangat berdampak pada perubahan sosial yang ada di masyarakat. Kemajuan teknologi memang sangat membantu upaya manusia dalam kehidupan sehari-hari, tetapi ironisnya, saat ini teknologi digital ini kerap disalahgunakan untuk menyebar berita yang tidak benar atau yang sering kita sebut dengan hoaks. Penyebaran hoaks ini sangat berdampak buruk bagi banyak pihak. Hoaks dapat menjadi propaganda seseorang untuk memperkeruh suasana. Hoaks memiliki potensi untuk mengadu domba dan merusak ketahanan sosial masyarakat Indonesia, termasuk dalam hubungan beragama. 

Keidealan ajaran pondok pesantren sangat berperan dalam pembentukan karakter positif yang luhur bagi anak bangsa dan keutuhan sistem negara dengan seluruh pilarnya. Hal ini menyebabkan lulusan pondok pesantren seringkali dipandang oleh masyarakat sebagai manusia multitalent yang tentunya bisa menjawab segala permasalahan zaman yang ada. Lulusan pesantren dituntut untuk dapat berkontribusi terlebih dalam kerangka ibadah sosial.  Oleh karena itu, penting bagi pondok pesantren untuk bisa memaksimalkan SDM yang ada agar kelak ketika sudah lulus bisa benar-benar bermanfaat bagi lingkungannya. 

Bagaimana caranya? Banyak cara yang bisa dilakukan. Pesantren dalam hal ini harus dapat beradaptasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat global dengan tidak meninggalkan tradisi lama yang baik. Salah satunya dengan memodifikasi sistem pendidikan dan menggabungkan konsep belajar pesantren ala salaf dan modern, seperti penerapan bahasa asing, adanya pelatihan digitalisasi menggunakan teknologi terkini, dan penelaahan terhadap masalah-masalah kontemporer, serta pelatihan entrepreneur.

Adanya optimalisasi potensi SDM pada entrepreneur ini harapannya setelah lulus nanti santri tidak hanya berorientasi mencari kerja namun siap menciptakan lapangan  kerja. Hal ini juga bertujuan untuk mencetak santri-santri unggulan yang tidak hanya fokus menjadi ahli dakwah, namun juga dapat berperan sebagai motor penggerak roda perekonomian di masyarakat. Mindset para santri harus diarahkan agar bisa menjadi generasi unggul bangsa yang peka dan peduli terhadap kesejahteraan masyarakat, dapat berinovasi, mengelola dan menciptakan peluang, serta berani mengambil resiko atas pilihannya.

Adanya pelatihan digitalisasi ini harapannya dapat meminimalisir kesalahpahaman masyarakat awam yang mencari suatu hukum di internet berkaitan dengan agama. Perlunya penanaman mindset, “posting itu  penting, bukan yang penting posting”; sering-sering update terkait masalah yang menjadi isu dengan mengkaitkan dasar ajaran agama Islam yang sebenarnya dengan pandangan netral; serta pembuatan konten kreatif keagamaan. Pengembangan konten ini  dapat meliputi kata-kata mutiara, motivasi beramal baik, dan edukasi keagamaan yang sedang dibutuhkan pada masanya maupun di masa mendatang, dsb. Misalnya, saat di bulan ramadhan kita dapat memperbanyak konten seputar ramadhan, seperti perkara yang dapat membatalkan puasa, keringanan bagi seorang yang boleh tidak berpuasa, cara menunaikan zakat, dll. Konten ini dapat disajikan dalam bentuk video, foto, dan game dengan menggunakan fitur-fitur terkini. 

Adaptasi pesantren seperti ini sudah diterapkan oleh beberapa komplek di Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta dan Pondok Pesantren Fadhlul Fadlan, Semarang. Selain belajar agama secara mendalam dan pengetahuan umum, mereka juga diajarkan tentang pemanfaatan digitalisasi yang baik dan menerapkan bahasa asing dalam kegiatan sehari-hari. Bentuk ketrampilannya dengan memproduksi susu kedelai berbagai varian rasa, kaos santri, peci, tas, gantungan kunci santri, gelas, lapak toko, kantin berkah, air mineral al barakah, dsb. 

Dengan demikian, kita sebagai santri generasi penerus bangsa yang unggul seharusnya dapat membuktikan atas statement masyarakat, “santri itu multitalent” dan lebih peka terhadap perubahan zaman. Kita harus bisa open minded and thinking outside of the box terhadap perkembangan teknologi dan informasi di sekitar. Sebagai santri harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang ada dan dapat memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya. Hendaknya kita juga dapat memanfaatkan medsos untuk berdakwah, mengaji, berdagang yang baik, ataupun menyampaikan hal-hal yang baik tanpa harus marah-marah ataupun mencela orang lain. 

Di kemudian hari, harapan besarnya santri dapat menyetir segala pergerakan yang membawa kedamaian, terlebih di bidang keagamaan. Jikalau dengan seluruh badan tidak mampu berdakwah, maka dengan tangan dan pikiran aja sudah cukup. Hal ini dikarenakan banyaknya fenomena di zaman sekarang yang jelas-jelas bidangnya mereka, malah mereka dengan santaainya masih tawadlu sekali dan enggan muncul dipermukaan untuk dakwah, padahal masyarakat sedang sangat membutuhkannya. Sedangkan masyarakat masih banyak yang belum begitu paham sehingga mereka hanya bisa ikut-ikutan dengan yang sekedar ahli berbicara padahal tidak memiliki ilmunya secara tuntas. Jangan sampai berawal dari enggannya berkontribusi, akhirnya bisa menimbulkan kerusakan bumi yang mana kekuasaan dipegang oleh mereka-mereka yang belajar keagamaannya belum tuntas. 

والله اعلم بالصواب

-Amelia Ulfa Rosida

Komentar

  1. Semoga orang ² akan tambah sadar pentingnya ilmu agama ,dg tulisn ini menambah pengetahuan

    BalasHapus
  2. Semoga bisa bermanfaat sebagai bahan diskusi dan bisa di implementasikan dlm kehidupan masyarakat...

    BalasHapus

Posting Komentar

Populer

Dosa Besar Sehari-hari

Sibuk, apa itu?

Setiap Orang Punya Keindahan, Lho

Perempuan Dan Perasaan