Nikmati Proses, Bukan Hasil
Banyak orang di dunia ini lebih menikmati hasil daripada proses. Setelah berjam-jam melukis misalnya, dan melihat hasil lukisannya yang indah, maka ia akan merasa sangat senang dan menikmati hasil lukisan tersebut. Setelah bertahun-tahun nge-gym dia akan sangat menikmati ketika melihat otot-ototnya sudah terbentuk dengan sempurna. Setelah bertahun-tahun berjuang di banguk kuliah, dia lebih menikmati suasana ketika wisuda. Apakah worth it jika sesuatu yang dikerjakan dalam jangka waktu yang panjang hanya kita nikmati sebentar saja? hasil-hasil di atas hanya sebentar kita nikmati, padahal perjuangan yang panjang menjadi angin lewat semata. Kita lebih menikmati hasil kita dari pada proses. Tentu saja itu tidaklah salah...
Yaaaa, tidak salah, kalian menunggu apa? aku tidak akan membantah bahwa hasil itu lebih kita nikmati daripada proses. Karena proses itu melelahkan, sedangkan hasil itu hanya tinggal menerima sensasinya. Kebahagiaan kita akhirnya hanya terbatas pada hal-hal yang dapat kita banggakan, yang dapat kita pertontonkan kepada orang dan yang dapat kita lihat wujudnya langsung.
Aku sendiri tidak ingin membatasi kebahagiaanku dengan cara seperti itu. Aku akan menikmati setiap proses yang aku lalui. Ketika berolahraga rutin, maka aku akan lebih menikmati push up dan pull up ku ketimbang menikmati otot-otot yang terbentuk setelahnya. Aku akan lebih menikmati proses belajar ketika aku membaca, membandingkan satu kitab dengan yang lain, berpikir terhadap hal-hal yang rumit ketimbang menikmati sebuah angka yang tidak ada artinya sama sekali, nilai.
Proses itu sangat lebih nikmat ketimbang hasil, karena sensasi yang dirasakan dalam proses itu lebih banyak daripada hasil. Dan kita bisa lebih sering merasakan sensasi proses daripada hasil karena yang kita tahu proses itu terjadi berulang kali sedangkan hasil hanya sekali. Coba kalian rasakan sensasi ketika kalian melukis, setiap kuas yang kalian celupkan ke cat warna, lalu kalian jalankan di atas kanvas, kalian padukan warna satu dengan yang lain. Atau ketika kalian berolahraga, kalian rasakan betapa sakitnya otot tangan kalian sesudah melakukan pull up lima kali, ada otot-otot perut yang mulai bereaksi ketika sit up sudah sampai hitungan ke dua puluh, atau hitungan lima belas yang akan menandai bergetarnya tangan kalian ketika push up.
Setiap proses yang kamu lalui pasti ada rasa sakit, rasa lelah yang sangat mungkin bisa kalian rasakan dan nikmati. Jadi jangan batasi kebahagiaan kalian hanya sebatas menikmati hasil-hasil yang sangat jarang kita dapatkan. Hasil yang benar-benar bisa kita nikmati secara terus hanya surga. Kalau masih di dunia ya tidak ada surga, tidak ada kenikmatan abadi, maka yang bisa kita nikmati adalah proses-prosesnya.
Gaza Satria Lutfi
Komentar
Posting Komentar