Membagi Waktu ساعة-ساعة
لأن كل ما هو سبب لبقاء البدن وفراغ القلب من مهمات البدن فهو معين على الدين
[أبو حامد الغزالي، إحياء علوم الدين، ٣٧٢/٤]
Setiap sesuatu yang menjadi perantara sehatnya badan dan tenangnya hati, dan kebutuhan-kebutuhan badan lainnya, maka itu termasuk penolong kita dalam beribadah.
Sehatnya badan dan tenang serta kosongnya hati adalah penolong kita dalam beribadah. Hendaknya kita membagi waktu kita, ada yang untuk beribadah, ada yang untuk beraktivitas, ada yang untuk mencari hiburan, dan ada yang untuk istirahat.
Kanjeng Nabi Muhammad, pernah dawuh
١- [عن محمد بن مسلم بن شهاب الزهري:] روِّحوا القلوبَ ساعةً وساعةً.
أبو داود (ت ٢٧٥)، المراسيل ١٤٩ • أورده في كتاب المراسيل • أخرجه ابن عبد البر في «جامع بيان العلم وفضله» (٦٦٣)
Rileks-kan hatimu pada sebagian waktu
Saat beraktivitas tentu kita sering sekali merasa lelah dan penat. Bukan hanya badan kita yang lelah, melainkan hati kita juga merasakan kelelahan, apalagi setelah beraktivitas berjam-jam. Jadi kita harus mengambil istirahat, selain untuk badan kita, juga untuk hati kita.
Orang-Orang mengira istirahat itu dengan membuka media sosial, Youtube, Instagram, scroll FYP dan lainnya, atau bahkan ada yang bermain game. Sebenarnya semua hal yang disebutkan tadi itu juga memakan fokus kita, menguras energi yang hati kita miliki. Jadi istirahat ketika hati sedang lelah itu, benar-benar istirahat. Tidak memikirkan apapun dan tidak mengerjakan apapun termasuk bermain media sosial ataupun membaca buku.
Kita bisa keluar sejenak, melihat pemandangan luar, berjalan santai selama 10-20 menit tergantung kadar kelelahan hati kita. Tentu saja, kita akan bosan jika tidak melakukan apa-apa selama 10-20 menit, tapi itulah yang kita cari, Kebosanan. Ketika bosan tandanya hati sudah kosong dari pikiran dan hal-hal apapun. Ini sejalan dengan ibarah di atas وفراغ القلب yang aku terjemahkan dengan makna tenangnya hati.
فرغ itu artinya ketika sesuatu telah kosong, jadi maksudnya tenang di terjemah di atas adalah ketika hati telah kosong dari memikirkan apapun. Ketika bosan itulah kita bisa fokus untuk melakukan sesuatu lagi, dan semangat kita bisa tumbuh. Bukankah kita ketika bosan atau gabut pasti ingin mencari sesuatu untuk dilakukan?
Tapi banyak sekali yang memanfaatkan kebosanannya hanya untuk bermain media sosial atau bermain game. Sangat sayang sekali kebosanan hanya digunakan untuk dua hal ini terus. Karena kebosanan, seperti yang sudah dijelaskan, adalah tanda kosongnya hati. Dan kosongnya hati adalah booster terbaik untuk melakukan sesuatu.
Tapi hiburan juga tidak melulu hal yang buruk. Dia juga bisa menghilangkan rasa capek, rasa lelah, dan rasa marah ketika kita sudah terlalu lama melakukan aktivitas. Kadang kalau sudah terlalu lama melakukan aktivitas, kita akan menganggap aktivitas itu sebagai beban, kita akan marah kepada aktivitas tersebut.
Ini berbahaya, karena di kemudian hari kita pasti akan malas untuk melakukan aktivitas serupa karena mindset beban yang sudah tertanam. Jadi sekiranya ada muncul rasa seperti itu, sebaiknya kita bukan beristirahat mencari kebosanan, tapi mencari hiburan supaya mindset seperti itu tidak datang. Dengan catatan, kita berkomitmen kepada diri kita, setelah hiburan dan hati merasa senang kita akan melanjutkan aktivitas.
Jadi langkah yang paling baik adalah mengatur waktu kita. Sebagai mana hadis di atas "ساعة ساعة". Mana waktu yang untuk beraktivitas, mana yang untuk hiburan dan mana yang untuk istirahat. Sesuaikan dengan kebutuhan dan jadwal kita. Diri kita ini perlu kita jaga, karena ini adalah aset terpenting untuk mendapat ridhonya Allah. Kalau kita saja tidak bisa menjaga diri kita, bagaimana bisa kita menjaga sesuatu lain di luar diri kita
-Gaza Satria Lutfi
Komentar
Posting Komentar