Self-Healing Seimbang
Self-healing itu harus seimbang.
Kalau kamu sudah kebanyakan ibadah, maka boleh beri dirimu istirahat dan healing, dengan nge-game, traveling, ngobrol, olahraga, dll.
Tapi kalau kamu sering lupa sama Allah, waktu-waktumu hanya digunakan untuk hal-hal yang bersifat duniawi, ya self-healingnya ibadah dong.
بل لو مل العبادة لمواظبته عليها وسكن نشاطه وضعفت رغبته وعلم أنه لو ترفه ساعة بلهو وحديث عاد نشاطه فاللهو أفضل له من الصلاة
قال أبو الدرداء إني لأستجم نفسي بشيء من اللهو فيكون ذلك عوناً لي على الحق وقال علي كرم الله وجهه روحوا القلوب فإنها إذا أكرهت عميت
إحياء علوم الدين 4/376
Bahkan, kalau seseorang itu mulai bosan dengan ibadah karena terus melakukannya tanpa henti, hingga semangatnya hilang, rasa senangnya terhadap ibadah mulai melemah, dan ia tahu ketika ia memberikan sedikit waktu untuk hiburan serta ngobrol, ia tahu semangatnya akan kembali, maka hiburan lebih baik ketimbang terus melakukan sholat tanpa henti.
Imam Abu Darda berkata:
Aku akan menghibur diri sedikit, yang akan membantuku untuk melakukan ibadah.
Imam Ali berkata:
Berilah hatimu kerileks-an, karena ketika dia sudah mulai kesal(melakukan sesuatu) ia akan menjadi buta.
Mari kita lihat dan intropeksi diri kita. Penjelasan dari kitab Ihya' di atas itu menunjukan bahwa orang tersebut selalu dan hampir setiap waktu melakukan ibadah, sehingga ia merasa bosan. Sedangkan kita, hampir setiap waktu terjebak dalam hal duniawi, dan kita mencari ketenangan hati lewat hal yang duniawi lagi.
-Gaza Satria Lutfi
Komentar
Posting Komentar